Thursday, June 26, 2008

Antara kuliah radiologi, Turki, en Pertolongan Allah


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Kembali pikiran ini teringat akan kejadian 2 hari lalu, tepatnya saat kuliah hari Selasa pagi (sebelum ujian anatomi). Waktu itu, kuliah radioogi jantung, sama dr. Edi Moeljono, Sp.Rad(K) RA. Pria paruh baya ini adalah salah satu dari sedikit dokter berhati ikhwah, berotak Jerman. Beliau mengenyam pendidikan di negara-nya Michael Ballack itu sejak SMA. Tidak heran jika pemikiran beliau selalu cerdas, kritis, edukatif, solutif, en visioner.

Ok, balik lagi ke ingetanku. Singkat cerita, pak Edi beberapa kali ngasi pertanyaan2 gitu ke kami, dengan tujuan untuk membuat kuliahnya jadi interaktif. Tapi, waktu itu yang banyak jawab adalah para lelaki. Akhirnya, beliau (gak pake marah, si, malah agak2 becanda gitu. tapi berat e..) bilang, "Ni yang mba2 yang pake jilbab, tolong mba.. Aktif!" gitu.. En abis itu, beliau ngelanjutin(di kuliah2 beliau, beliau memang sering ngasih wejangan2 gitu ke kita2..) kira2 gini:
Jujur saja, saya sering merasa kecewa terhadap orang2 yang suka memakai identitas agama tertentu, tetapi mereka tidak berperilaku sebagaimana mestinya.
Wejangan tersebut berlanjut dengan kutipan beberapa ayat Al-qur'an, yang salah satunya adalah ancaman Allah berupa neraka jahannam untuk hamba-Nya yang diberi indera, tetapi tidak dipergunakan untuk berfikir, menelaah, pokoknya gak dipergunakan sebagaimana tujuan indera itu dianugerahkan oleh Allah ke manusia.

Nasihat beliau itu membawa lagi aku ke ingatan lainnya (gak tau, aku emang seneng nyambung2in kejadian.. sebenernya gak disengaja. Cuman gak tau, deh. Seringnya nyambung sendiri gitu..^.^). Tentang kemenangan fenomenal Turki di 3 pertandingannya sebelum dini hari tadi (pagi tadi, di semifinal, Turki takluk 2-3 sama Jerman). Dalam kemenangan2 yang mereka peroleh itu, banyak sekali orang yang kemudian mengatakan bahwa itu adalah keajaiban. Bahkan tidak sedikit juga yang menganggap bahwa itu karena pertolongan Allah, karena sebagian besar pemain turki beragama Islam.

Wallahu 'alam. Selama ini aku melihat bahwa mental seperti inilah yang memperpuruk kondisi umat Islam saat ini. Mungkin singkatnya, overconfidence. Umat Islam (aku juga beragama Islam) seringkali merasa memiliki hal yang teramat berharga, yang mampu membawa keajaiban2 dalam hidup kita. Yaitu pertolongan Allah. Hal itu selanjutnya membuat kita tidak total dalam berusaha, berikhtiar, dalam menyelesaikan tanggung2 jawab mereka. Kita terlalu yakin bahwa pertolongan Allah akan selalu datang pada kita.

Memang, pertolongan Allah sangat dekat bagi orang2 beriman. Akan tetapi, sunnatullah senantiasa terjadi. Allah menciptakan segala sesuatu dengan proses. Alam, manusia, hewan, tumbuhan, semuanya tercipta dengan proses. Dan pertolongan Allah akan datang saat manusia telah berbuat yang terbaik selama proses itu.

Balik lagi ke Turki, pelatih skuad turki, Fatih Terim, juga menyangkal pendapat orang2 yang mengatakan bahwa kemenangan2 Turki adalah keajaiban. Beliau mengatakan bahwa itu adalah buah dari usaha keras mereka selama ini. Tidak ada keajaiban di dalamnya. Di sinilah sunnatullah berjalan. Saat hamba-Nya telah berikhtiar maksimal, maka keputusan Allah-lah untuk memberikan apa yang layak diperoleh hamba-Nya.

Kalo disambungin ke kuliah pak Edi, sesuai dengan yang beliau sampaikan, bahwa umat Islam sudah selayaknya berusaha maksimal, berjuang sekuat2nya, untuk menyelesaikan setiap amanahnya. (nyambung gak sih..?? kalo menurutku sih nyambung..^.^)

Intinya, kita sebagai umat Islam harus benar2 bijak dalam meyakini pertolongan Allah ini. Jangan overconfidence. Allah gak akan melenakan kita dengan terus memberikan keajaiban dalam hidup kita hanya karena kita beragama Islam, tanpa kita barengi dengan usaha2 terbaik kita dalam hidup. Raihlah kemuliaan itu dengan perjuangan, saudaraku!!

No comments: