sepertiga awalnya baru saja menyapa
sebagian penghuni alam mungkin telah menapaki alam mimpi..
sebagiannya masih berjuang dalam kewajiban-kewajiban duniawi, maupun ukhrawi..
sisanya hanyut, terlena dalam kemaksiyatan berkedok kenikmatan raga, tanpa ingat mati..
kembali kuulang tanya yang telah ribuan kali diajukan pada hati,
Apa yang kau dambakan, duhai hati..?
Sungguh, betapa nafsu dunia masih saja terasa begitu menghimpit,
Inginnya hanya dituruti tanpa kenal toleransi, bahwa sisa usia kian sedikit..
Padahal maut semakin menjelma pasti..
Masa pertanggungjawaban itu perlahan menghampiri, dengan atau tanpa disadari..
kembali kuulang tanya yang telah ribuan kali diajukan pada hati,
Apa yang sungguh-sungguh kau damba, duhai hati..?
Benarlah, tiada kekuatan melainkan adalah dari-Nya..
ketika raga dan jiwa sudah merasa tiada berdaya menolak rasa yang menyiksa,
hanya Ia tempat meminta segala yang tiada kupunya..
Dan nyata sudah, hanya dengan kekuatan-Nya, tanya itu semakin tegas kujawab
Inilah yang sungguh-sungguh kudambakan, bukan itu
Karena ini satu-satunya cara peroleh kebahagiaanku
Karena ini satu-satunya jalan meraih impianku
Karena dia, mereka, yang telah Kau muliakan di dunia pun memilih ini
Karena, hanya inilah identitasku,,,, hamba-Mu..
Maka aku akan tetap bertahan disini,
meski pahit dan perih tak kan beranjak pergi,
.... kuyakin bahagia telah menanti
jogjaistimewa, kamar kos, 22.38 wib
No comments:
Post a Comment