N****... Sory td gw buka" lemari loe. Gw mau ambil celana putih loe. Itu baju u/ besok upacara udah gw strikain. Gw takut loe balik malem bgt trus kecape'an, gak sempet strika. tetep CHAYO ya!!! :) Sorry! Sorry kalo masih lecek.
"..Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti." ~Surah Ali Imran (3): 198
Monday, February 27, 2012
MAN Insan Cendekia Serpong: satu tempat sejuta kenangan.. PART 2
Tuesday, February 21, 2012
Kajian Tafsir An-Nuur: 44 ep.#3: Sabarnya Ulil Abshar
Masih kelanjutan tulisan sebelumnya...
Darimana kah datangnya sabar?
Sabar adalah kemampuan menghadapi diri kita sendiri. Menghadapi orang lain ga butuh sabar, melainkan IKHLAS. Sabar adalah metode untuk mengatasi konflik dengan diri sendiri.
Dalam Surah AlBaqarah ayat 153 Allah berfirman, “Sungguh, Allah bersama orang-orang yang sabar.” Dari ayat tersebut, kira-kira mana kah yang lebih tepat dari 2 pernyataan berikut?
:: Berusahalah untuk sabar, agar bisa selalu dibersamai Allah
:: Berusahalah untuk selalu bersama Allah, agar bisa sabar
Jawabannya adalah.. pernyataan kedua. Penyataan pertama tidak salah, tetapi pernyataan kedua lebih tepat. Sekaligus lebih mudah. Betapa kita masih seringkali mengeluh sulitnya bersabar, maka akan sulit pula kita untuk bersama Allah. Namun, bila kita mau mendekat selalu bersama Allah, insyAllah sabar akan labih mudah kita lakukan kan..? Jadi, bila hari ini kita merasa sulit bersabar, yuk coba kita cek lagi..sudahkah kita membersamai Allah hari ini? Orang yang paham seluk beluk ilmu sabar, belum tentu bisa bersabar. Karena sabar adalah akibat. Akibat dari dekatnya diri kepada Allah.
Jadi, makna dari Surah AlBaqarah ayat 153 adalah.. Mendekatlah kepada Allah, niscaya engkau akan menemukan dirimu ada di dalam dirimu. Maksud loe?hehe. Begini, selama ini kita ga bisa sabar adalah karena kita masih menemukan diri kita ada di luar diri kita. Misal, kita melihat orang punya jilbab bagus, eh kita jadi pengen juga. Itu karena kita melihat diri kita ada di dalam orang yang pakai jilbab itu, tidak menemukan diri kita di dalam diri kita sendiri. Banyak contoh lainnya bisa dicari sendiri... J
Bila kita mau mencari diri di dalam diri kita, maka kita akan temukan 2 hal di dalam diri..
- Ketiadaan. Manusia adalah sesosok makhluk Allah yang tidak memiliki apapun. Orang yang sudah menemukan ketiadaan dirinya, akan merasa tidak punya apa-apa. Orang yang merasa tidak punya apa-apa, akan mudah baginya untuk Sabar.
- Kehinaan. Manusia adalah seonggok tubuh yang berasal dari setetes air hina, akhirnya jadi “bangkai”, kemana-mana bawa ta-i. Seorang yang telah merasa dirinya hina, tidak akan menuntut untuk memperoleh sesuatu yang ‘mulia’ (misal: baju bagus, rumah gedong, mobil mewah). Orang seperti ini tidak akan menemukan dirinya di luar dirinya, dan ia akan mudah untuk Sabar.
Kajian Tafsir An-Nuur: 44 ep.#2: 3 Kemuliaan Ulil Abshar
Allah membolak-balikkan malam dan siang, sungguh pada yang demikian itu terdapat ibrah bagi ulil abshar ~Quran Surah An-Nuur (24): 44
Kembali saya ingin berbagi kelanjutan dari kajian serupa 2 pekan lalu.. Dalam ayat di atas, Allah menyatakan bahwa Dia-lah yang membolak-balikkan malam dan siang. Segala sesuatu di dunia ini hanya terjadi di dua waktu, yaitu malam dan siang. Apapun itu. Jadi penggunaan malam dan siang di ayat tersebut meliputi apapun yang terjadi sepanjang malam dan siang di alam semesta ini. Lalu untuk apa Allah membolak-balikkan malam dan siang? Jawabannya ada dalam lanjutan ayat tersebut, yaitu untuk menjadi ibrah bagi ulil abshar. Ibrah ialah pelajaran yang dapat meluluhkan akal dan pikiran dalam dekapan ta’dhim kepada Allah. Sedangkan ulil abshar adalah yang selalu mampu mengambil pelajaran (ibrah) dari semua peristiwa kehidupan.
Peristiwa apapun yang terjadi di jagad raya ini akan selalu menuntun seorang ulil abshar menuju 3 kemuliaan, yaitu SABAR, IKHLAS, dan PASRAH. Kenapa 3??? Karena.. setiap detik hidup manusia tidak akan pernah lepas dari 3 hal yang harus dihadapi, yaitu...
- Diri Sendiri. Tidak ada satu orang pun yang hidup di dunia ini dapat terlepas bahkan 1 detik saja dari dirinya. Kemanapun kita pergi, disitulah diri kita berada. Seberapa pun jauhnya kita berlari menghindari diri kita, tetap tidak akan bisa kita berlepas darinya. Agar dapat menjaga keharmonisan dengan diri sendiri, kuncinya adalah SABAR.
- Alam semesta. Alam semesta meliputi apapun yang ada di luar diri kita di dunia ini. Tumbuhan, hewan, manusia lain, segala ciptaan Allah selain diri kita adalah alam semesta. Tidak pernah satu masa pun terlewat dalam hidup kita melainkan kita selalu bersama dengan alam semesta. Untuk menjaga keharmonisan dengan alam semesta, kita harus memiliki sifat IKHLAS.
- Al-Khaliq Allah Ta’ala. Tidak pernah kita terlepas dari Allah. Bahkan setelah hidup kita berakhir pun, tidak akan kita terlepas dari Allah. Kita adalah milik-Nya. Sejak dulu, kini, hingga selama-lamanya. Keharmonisan hubungan kita dengan Allah akan tercapai ketika kita telah PASRAH pada-Nya.
Sunday, February 19, 2012
I Hate Valentine's Day
Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai-sampai jika seandainya mereka memasuki lubang dhabb (sejenis biawak) niscaya kalian akan ikuti pula.” Kami (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, (mereka itu) Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab, “Siapa lagi?” (HR. Bukhari-Muslim)
**********************************************************************************
Belum lama berselang, tidak terhitung banyaknya anak Adam di dunia merayakan hari yang katanya adalah hari kasih sayang. Ya, Valentine’s Day. Saya benar-benar benci sama perayaan hari ini dan sama semua orang yang merayakannya dengan cara apapun, dan juga sama semua orang yang secara langsung maupun tidak langsung menyatakan dukungannya terhadap perayaan ini. Saya bukan orang anti sosial yang gak suka melihat orang berkasih sayang. Malahan saya sebenarnya seneng banget -banget banget- sama yang namanya coklat, bunga, boneka.. yang notabene banyak berkeliaran sepanjang masa-masa perayaan valentine itu. Saya seneng banget dapet ucapan/ surprise2 mesra dan penuh kasih sayang dari keluarga dan sahabat terdekat.
Saya jadi ingat, dulu pas kelas 2 atau 3 SMP gtu, jaman-jamannya saya maupun teman-teman saya masih banyak yang labil gitu. Waktu itu pas udah dekat-dekat menjelang valentine, temen-temen SMP saya mulai sibuk membicarakan itu. Padahal itu SMP, sekali lagi, SMP!! Saya yang udah sebel setengah mati sama perayaan valentine waktu itu akhirnya dengan penuh percaya diri membuat artikel tentang ‘sejarah kelabu’ valentine, sampai alasan kenapa hari valentine itu tidak sepatutnya dirayakan oleh umat Islam. Pas artikelnya udah jadi, saya dengan penuh percaya diri juga menempel artikel tersebut di depan kelas (di samping kiri papan tulis, tentunya setelah meminta izin sama wali kelas). Berbagai reaksi saya dapet dari temen-temen waktu itu. Beberapa ada yang mendukung, tapi sebagian besar justru gak suka dengan sikap saya dan artikel yang saya tempel. Padahal sekolah saya sekolah Islam dan semua siswi nya berkerudung.. Telinga saya beberapa kali tidak sengaja menangkap omongan gak enak dari temen-temen saya sendiri tentang artikel itu. Saya waktu itu –sampai sekarang- gak pernah mau mempermasalahkan omongan yang saya dengar waktu itu, sepahit apapun. Gak masalah, yang penting orang lain jadi tahu bahwa perayaan itu sama sekali bukan untuk kaum muslimin.
Kini, udah 11 tahun berlalu dari masa saya menempel artikel itu. Entah hanya perasaan saya saja atau memang seperti inilah keadaannya, bahwa justru sekarang masyarakat malah semakin terbuka untuk merayakan hari kasih sayang dengan berrrrrrrrrrbagai macam cara. Pas 14 februari 2012 kemarin saya melihat di TV ada liputan tentang anak-anak yatim memasak sate ayam untuk disuapkan ke ibu-ibu mereka. Ironisnya, kegiatan yang seharusnya bisa menjadi sangat mulia di mata Allah itu, malah ditujukan untuk merayakan hari valentine!!! Innalillaahi.. ya Allah.. sedih,, sedih,,, sedihhh....benar-benar perih melihatnya, bagai luka yang disiram H2O2 tanpa local anaesthesia.
Betapa aqidah umat Islam bangsa ini telah sedemikian bobroknya. Berita-berita di TV pun menayangkan liputan-liputan tentang perayaan valentine seolah hari itu adalah salah satu hari nasional yang patut diberitakan sampai ke seluruh pelosok negeri. Ya Allah, sungguh saya benci. benci. benci. Sejarah valentine itu sudah sangat gamblang ada dimana-mana, bahwa itu adalah hari untuk memperingati seorang pendeta, St.Valentine yang katanya meninggal dihukum gantung tanggal 14 Februari karena menikahkan banyak tentara muda. Tindakan ini berarti menentang perintah kaisar Romawi yang kala itu melarang tentara muda untuk menikah. Kisah ini telah bergema di seluruh penjuru dunia. Tidak ada alasan bagi umat Islam mana pun yang merayakan valentine bahwa tidak pernah mendengar atau membaca atau mengetahui kisah ini. Ini kisah heroiknya pendeta Nasrani, mba dan mas bro! Dan hari Valentine ini pertama kali dijadikan hari perayaan gereja! Ini adalah budayanya kaum Nasrani!! Kita umat Islam, telah jelas dipesankan oleh Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa bertasyabbuh (menyerupai) suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad shahih) Na’udzubillaah.. tsumma na’udzubillaah..
Ini bukan masalah toleransi antar umat beragama! Plis deh. Makan tu toleransi! Toleransi kita umat Islam dengan umat agama lain hanyalah pada masalah muamalah saja, kita harus menjaga silaturrahim tetap baik dengan umat agama lain. Tidak boleh mengganggu mereka selama mereka tidak mengganggu kita. Tetapi dalam hal aqidah, keyakinan, ibadah, kita harus tegas, lakum diinukum wa liyadiin.. bagimu agamamu, dan bagiku agamaku... (alKaafirun:6). Bahkan perayaan valentine ini adalah bentuk penghormatan kepada orang Nasrani. Ini sungguh-sungguh merupakan bentuk penodaan terhadap aqidah Islam.
**********************************************************************************
Sangat sangat aneh. Begitu banyak orang-orang yang mengaku ingin mencurahkan rasa cintanya kepada orang lain, siapa pun itu (ibu, bapak, pacar, teman, sahabat, guru, artis idola, dan lainnya), namun di saat yang bersamaan orang-orang itu justru tidak mencintai dirinya sendiri. Mereka rela menerobos aturan Allah dan RasulNya dengan merayakan hari Valentine, yang berarti mereka telah merelakan dirinya terbenam dalam ancaman siksaan Allah. Padahal Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan teladan dalam banyaaaaaaaaaaakkkkkk sekali riwayat tentang mengungkapkan kasih sayang, dua di antaranya saya kutipkan di akhir tulisan ini.. Teladan beliau ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan perayaan hari valentine. Mengungkapkan kasih sayang kepada sesama muslim (yang muhrim), sesama manusia, haruslah dilakukan sesegera mungkin ga boleh nunggu-nunggu valentine. Sudah sepantasnyalah hanya Allah dan RasulNya yang menjadi referensi dalam setiap nafas hidup kita.
~ Dari Anas ra, sesungguhnya seseorang duduk di hadapan Nabi saw, lalu ketika ada orang lain lewat di situ, ia berkata, “Wahai Rasulullaah, sungguh aku mencintai orang itu.” Beliau bertanya, “Apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya?” Ia menjawab, “Belum.” Beliau bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Kemudian ia menemui orang itu dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintai kamu karena Allah.” Orang itu menjawab, “Semoga kamu dicintai oleh Tuhan yang telah membuat kamu mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih)
Alhamdulillaah... J
JogjaIstimewa, 19 Februari 2012
23.12 WIB
Friday, February 10, 2012
Mutiara di Atas Angkot
Dengan nama Allah..
Wednesday, February 8, 2012
Bertahan
Monday, February 6, 2012
Kajian Tafsir An-Nuur: 44 ep.#1: Berpikir. Berpikir. Berpikir.
Ust. SAR: Apakah ada yang mustahil bagi Allah?Jama'ah: Tidak.Ust. SAR: Salah. Ada yang mustahil bagi Allah.... Mustahil Allah tidak menyayangi kita.
- Berpikir apapun harus menjadi jalan menuju akhirat. Misalnya belajar, harus bisa jadi jalan menuju akhirat, bukan semata-mata untuk mendapat nilai bagus atau jadi mahasiswa teladan. Makan nasi rames kumplit sayur lauk pauk, harus bisa jadi jalan menuju akhirat, ga semata-mata untuk bikin kenyang aja. Nulis blog, harus jadi jalan menuju akhirat, bukan cuma kegiatan mengisi waktu luang dan berkeluh kesah semata. *ups.menohok diri sendiri. :p
- Berpikir apapun harus menjadikan diri saya bahagia. Bahagia itu mengandung 3 unsur, yaitu kegembiraan, kedamaian, dan rasa syukur. Ketika salah satu dari unsur itu tidak terpenuhi, maka bukanlah kebahagiaan. Orang ulil abshar itu, selalu berpikir apapun harus membuatnya bahagia. Misalnya, hilang uang. Seorang ulil abshar akan bahagia dengan hilangnya uang, karena dia berpikir, uangnya hanya 'dititipkan' kembali kepada Allah, kalo suatu saat dia perlu uang itu akan Allah kasih lagi.
- Berpikir apapun harus membuat diri saya bermanfaat buat sesama, minimal tidak menyusahkan orang lain. Misal, parkir motor. Seorang ulil abshar, akan berpikir apakah posisi parkirnya akan menyulitkan motor lain yang mau keluar atau ga. Atau pas di lampu merah, seorang ulil abshar akan berpikir apakah asap kendaraannya akan mengganggu pengendara lain di belakangnya/ tidak.
- Disorientasi. Seharusnya, manusia kan orientasinya kembali adalah Allah. Sebagaimana pertanyaan Allah di surat at-takwiir ayat 26, "Fa ayna tadzhabuun." ...maka kemanakah kamu akan pergi... dan jawabannya di surat Fathiir ayat 18, "Wa ilallaahil mashiir." ...dan kepada Allah-lah kembalimu... Seorang yang disorientasi akan memandang segala urusan hanya dengan sudut pandang dunia semata. Bukannya ga boleh mikirin dunia, boleh banget. lha wong kita hidup di dunia. Tapi, kalo semata-mata hanya dunia, itu yang ga boleh. Karena orientasi kita harusnya kepada Allah, kepada alam akhirat tempat hidup kekal kita nanti. Seorang manusia yang mengalami disorientasi kayak gini akan merasa betah tinggal di kampung rantau "dunia" , dan tidak ada rindu untuk "pulang" ke kampung asal "akhirat". (bukankah kita semua ini asalnya adalah dari alam akhirat, maka sesungguhnya dunia adalah tempat kita merantau). ya Allah, sudahkah saya rindu dengan alam akhirat..? Astaghfirullah..
- Distorsi. Yaitu menyimpulkan segala peristiwa dalam hidup ini dengan kesimpulan yang terbalik, sehingga menzhalimi diri sendiri. Misalnya, seorang menganggap dosa itu menyenangkan, padahal kan dosa itu kotoran, dan mana ada kotoran yang menyenangkan. Atau, orang yang beranggapan bahwa sabar itu sulit. Padahal, sabar itu kan kebutuhan ruhani kita, sama halnya dengan jasmani kita yang butuh makan. Sabar sama makan kalo kita pikirkan dengan benar, sebenernya kan lebih sulit makan (makan butuh uang, butuh waktu misalnya), sedangkan sabar, 'cuma' butuh hati lapang -yang bisa dicapai tidak sampai 5 detik- tanpa uang sepeser pun. Jadi sebenernya lebih gampang sabar daripada makan, tapi masih banyak orang yang menyimpulkan sabar lebih sulit daripada makan.Termasuk saya,,,
- Disharmoni. Maksudnya adalah hilangnya keharmonisan dengan diri sendiri. Disharmoni ini Rasulullaah gambarkan dalam haditsnya, orang yang apabila berbicara ia berbohong, bila berjanji ia ingkar, dan bila dipercaya ia khianat.