In the name of Allah... :)
Beberapa hari yang lalu, saya sedang jatah jaga bagian poli (rawat jalan) puskesmas. Jam menunjukkan sekitar pukul 12.00an siang. ya ealah, masak jaga poli jam 12 malem. Pasien udah sedikit. Status pasien di atas meja saya sudah habis. Lalu masuklah mba perawat ke ruang periksa sambil membawa satu status. Mba perawat bilang, "Dok, ini pasien terakhir. Udah selesai pengobatan TB kategori 2. Udah cek BTA post pengobatan, hasilnya negatif." Saya bilang sekenanya, "Oke, mba." Lalu mba perawat keluar dan saya pun memanggil nama pasien dengan pengeras suara di depan saya..
Masuklah seorang bapak, usia awal tiga puluhan.. saya terkesima pertama kali melihatnya.. sungguh terkesima. Saya bukan mau lebay atau gimana. Sama sekali engga. Tapi benar-benar, wajahnya.. belum pernah saya melihat langsung wajah yang lebih berseri-seri dari itu. Seolah di sekelilingnya banyak kunang-kunang atau apa gitu yang bersinar-sinar. Senyum sumringah terus berkembang di bibirnya. Persis seperti gambaran tokoh kartun di komik/ film2 kartun yang disekelilingnya ada sinar2nya gitu.. kayak gambar beliau-beliau di bawah ini.. hehe.
MasyaAllah.. Saya berdzikir berulang dalam hati..
Setelah anamnesis (menggali riwayat penyakit) singkat, ternyata beliau ini dulunya pernah juga didiagnosis sakit TB paru (TB kategori 1, harus berobat minimal 6 bulan). Tetapi beliau tidak patuh berobat, hanya sampai keluhan mereda lalu menghentikan pengobatan sendiri tanpa petunjuk dokter. Beberapa bulan kemudian, TB paru nya kambuh dan akhirnya harus menjalani pengobatan yang lebih panjang (TB kategori 2, selama minimal 8 bulan). Pantas saja memang ketika di hari tersebut beliau datang dengan wajah berseri-seri ke puskesmas karena dinyatakan telah selesai pengobatan TB kategori 2nya dengan hasil cek lab BTA (kuman TB) negatif. Tetapi tetap saja, saya tidak bisa melupakan wajah itu.. Orang lagi kasmaran, penganten baru, orang lulus ujian, lulus kuliah, kalahhhh berseri-serinya sama wajah bapak itu.. ya Allah.. Di akhir pertemuan kami pun, saya tidak tahan juga akhirnya untuk memberikan senyum terkembang sambil mengatakan, "Selamat ya Pak.. semoga sehat selalu.."
Sampai di perjalanan pulang, saya masih teringat dengan wajah itu dan hati kecil saya mencoba menggali mutiara-mutiara hikmah yang tersimpan dalam kejadian siang itu. Seorang yang telah lolos dari 'siksaan' pengobatan di dunia saja Allah karuniakan wajah yang bisa terlihat sebegitu berserinya.. apalagi orang-orang yang dapat lolos dari siksaan api neraka kelak.. yaitu mereka yang Allah berikan nikmat sebagai penghuni surga.. ya Allah.. betapa tidak terbayang indahnya wajah-wajah penghuni surga..
Sebagaimana firman-Nya yang termaktub dalam Quran..
Wajah-wajah orang (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri ~Surah Al Qiyamah (75): 22
.........
70. “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang (berakhlak) baik-baik lagi cantik-cantik."
72. “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam kemah.” ~Surah ArRahmaan (55)
Sungguh kenikmatan yang kelak diterima oleh para penghuni surga adalah kenikmatan yang tiada pernah terlihat oleh mata siapa pun, terdengar oleh telinga siapa pun, maupun terlintas dalam hati siapa pun. Persis sebagaimana gambaran Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dalam hadits qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu..
"Allah berfirman (artinya): "Aku telah sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih (kenikmatan surga) yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta terlintas di hati manusia." (HR. Muslim no. 2824)
Ciri-ciri umat yang pertama kali masuk surga digambarkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam dari Abu Hurairah r.a.
إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً
“Rombongan pertama yang masuk Al Jannah laksana bulan purnama, sedangkan rombongan berikutnya bagaikan bintang yang paling berkilau di langit.”
(HR. Al Bukhari no. 3327, Muslim no. 2824)
Dalam hadits yang lain digambarkan..
“Mereka berbaris dalam satu regu, wajah mereka memancarkan kepuasan seperti rembulan saat pertama. Tubuh mereka bersih dari kotoran. Tidak meludah, tidak berdahak dan tidak pula buang air. Tempat-tempat singgahnya terbuat dari emas, sisirnya terbuat juga dari emas dan perak. Tempat apinya adalah kayud, keringatnya berupa minyak misyk, setiap lelaki memiliki pasangan istri yang kulitnya cemerlang seolah-olah sumsumnya tampak dari balik daging. Mereka tidak pernah berselisih, tidak saling membenci sebab mereka sehati. Bacaannya tiap kali adalah tasbih, setiap pagi maupun sore.” ~HR. Bukhari
MasyaAllah... :')
****************************************************************************************************************************************
ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka, jauhkanlah kami dari siksa api neraka, jauhkanlah kami dari siksa api neraka.. aamiin..
All praise be to Allah..
Jogja-tetep-Istimewa, 110312
22.33 wib