Men Sana In Women Sini. Artinya: Behind a great man, there’s a great woman. Di balik pria yang kuat pasti terdapat wanita yang hebat!
-Intro-
Sabtu pagi yang cerah. Membuat
hati saya ikutan cerah pagi itu. Saya baru selesai jaga malam. Sesampai di
kos-kosan langsung saya buka laptop tersayang yang selalu menjadi sahabat setia
penampung ide dan sedikit karya. Niatnya, ingin menyelesaikan tulisan sekaligus
tugas yang kudu dikumpul sore
harinya. Halaman desktop bahkan belum terbuka sempurna saat Blackberr* saya bunyi. Ada BBM masuk : “Ikut
kajian ust.Felix Siauw yuk. sekarang, di mesjid Deresan.” BBM dari sahabat saya. Agak-agak kaget
sebenarnya. Pasalnya, saya jaraaaanggggggg bangettt dapat ajakan kajian dari sahabat
saya yang menyenangkan ini. Hehe.
Alhasil... saya senang banget dan langsung gak
mau menyia-nyiakan momen bisa kajian bareng dia. Tanpa pikir panjang saya
langsung bales, “Oke. ku kesana sekarang.” Tugas yang baru 35% saya kerjakan
itu pun terpaksa harus menunggu giliran lagi untuk saya selesaikan. Kebiasaan
lama memang sulit hilang, yakni menumpuk tugas hingga detik-detik deadline. ‘Keburu lah nanti dikerjain habis kajian. Lagian jarang-jarang nih bisa ngaji bareng si dia (baca: teman saya
yang BBM tadi)’, begitu pikir saya dalam hati. Halaman desktop baru saja tampil
sempurna.. Start – Shut Down.
FYI. Saya pernah mendengar nama
Ust. Felix Siauw sebelumnya. Lihat info-info kajiannya, quotenya kayaknya
pernah lihat 1 atau 2 kali. Saya tidak terlalu ingat. Tapi, belum pernah saya
mencari detail informasi tentang figur beliau. Sama sekali. Saya cuma
menduga-duga, kalo dari namanya sih
Chinese. Tapi kok ada embel-embel ustadz-nya ya. Mualaf apa yaa.. Dan ternyata
memang benar. Tapi tenang, tulisan ini bukan akan membahas tentang beliau kok. Hehe. Cuma sekilas info aja bahwa hari
itu pertama kalinya saya tau orangnya, denger ceramahnya, dan ternyata ilmu
yang saya dapat jauh melebihi yang saya harapkan. Oke. Saya memang kadang suka gak pikir panjang dalam bertindak. Termasuk
hari itu, saya sudah keburu antusias tidak
mau kehilangan momen berada di satu tempat kajian dengan sahabat saya ini.
Alhasil saya bahkan gak terpikir
untuk bertanya dulu sama temen saya kajiannya tentang apa. Jadi di perjalanan
dari kos ke Deresan, saya (lagi-lagi) cuma menduga.. Palingan tentang proses beliau berIslam, perbedaan aqidah
Islam-Nasrani, gitu-gitu. Saya sebenarnya tidak tertarik dengan pembahasan
Islam vs agama lain, karena agama lain itu bagi saya banyak gak masuk akalnya. Konsep ketuhanannya, aturan-aturan
yang melanggar kodrat manusiawi, tentang penebusan dosa, kisah-kisah historis agamanya
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dll. Ternyata untuk kali
ini, dugaan saya cuma separo benar.
Sampai di masjid, saya sempat
agak heran. Ini kok jama’ahnya perempuan
semua... Ini kajian khusus akhwat toh?! Saya pun masuk dan mengambil tempat
di teras masjid (karena di dalam masjid sudah ‘full teng’ – nyontek istilah pom
bensin). Rupanya kajian ini berjudul “Karunia Terbaik Untuk Muslimah”, dan
memang diadakan khusus untuk jama’ah muslimah meskipun masih ada –sedikit sekali– para bapak yang hadir disana. Mungkin menemani
istrinya. Ahem, duh jadi galau. Kajian
itu jauh dari kesan tidak menarik seperti yang saya duga sebelumnya. Memang ada
beberapa kali membahas tentang kekurangan ajaran agama lain –agama yang dianut
oleh pak ustadz felix sebelum islam– tapi...................jauhhhhhhhhh dari tidak
menarik alias.. menarik bangeeeeeettttttt. hohoho. ehem. Intronya kepanjangan..
habis ini baru masuk isinya.
Saya gak bisa merangkum penuh isi kajian beliau et causa: 1. Saya dateng telat ±45 menit, 2. Saya tidak jadi
mencatat karena sangat sangat menikmati isi dan pemaparan beliau. Bagus. Bagus
banget. Saya ingin bilang yang lebih bagus dari bagus banget, tapi takutnya
malah jadi pujian berlebihan. Dari sekian banyak nasihat indah yang kami –para muslimah–
dapat di hari itu, yang paling berkesan bagi saya adalah tentang rahasia dari beliau untuk para muslimah. Salah
satu rahasia itu adalah: Men Sana In Women Sini. Artinya: Behind a great man, there’s a great woman.
Di balik pria yang kuat pasti terdapat wanita yang hebat! Kok bisa begitu
artinya? Yaa itulah kenapa disebut rahasia, karena hanya beliau dan Allah yang
tau kenapa bisa artinya kayak begitu. ustaaaadz
-,-‘
Kita semua pasti insyaAllah ingat
kisah para rasul ulul azmi. Ulul azmi adalah gelar yang Allah berikan kepada 5 Rasul
pilihan-Nya yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menghadapi ujian dari
Allah Ta’ala. Gelar ini secara langsung Allah sebutkan dalam Quran Surah
Al-Ahqaf (46): 35, merupakan penghargaan tertinggi bagi hamba-hamba Allah. Para
Rasul ulul azmi adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan
Rasulullah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam berturut-turut sesuai masa
diutusnya. Terdapat satu benang merah dalam kisah rasul ulul azmi. Benang merah
yang pasti kita semua tahu, hanya mungkin baru sedikit dari kita yang
menyadarinya. Ini masih berhubungan dengan men sana in women sini. Benang merah
itu adalah: wanita.
Kita mulai dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Telah sangat tersohor cerita dua wanita mulia istri beliau, Hajar dan Sarah.
Hajar adalah wanita penyabar yang selalu berbaik sangka pada Allah. Ia dinikahi
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam atas perkenan Sarah, istri pertama beliau karena
mereka (Nabi Ibrahim dan Sarah) tidak kunjung memiliki keturunan. Dari
pernikahannya dengan Hajar, Ibrahim dikaruniai seorang putra bernama Isma’il
yang kelak diangkat Allah pula menjadi Rasul. Beberapa lama setelah kelahiran
Isma’il, Jibril mendatangi Nabi Ibrahim dan Sarah yang telah berusia tua
mengabarkan bahwa Ibrahim dan Sarah akan dikaruniai seorang putra yang kelak
juga diangkat Allah menjadi Rasul, bernama Ishaq. Kisah kedua waniita mulia ini
sama sekali tidak dapat dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Bahkan, kesabaran dan kekuatan Hajar saat berlari-lari kecil sebanyak 7 kali sepanjang
bukit Shafa-Marwah untuk mencari rezeki (makanan dan minuman) yang halal bagi
Isma’il kecil di tengah padang pasir tandus diabadikan oleh Allah Ta’ala
menjadi salah satu rukun ibadah haji yang setiap tahunnya senantiasa
diulang-ulang oleh umat muslim hingga hari kiamat.
Selanjutnya Nabi Musa ‘alaihissalam.
Tiga orang wanita dalam kisah Nabi Musa yang ketiga-tiganya Allah sebutkan
dalam AlQuranul Kariim Surah Al-Qashash (28): 7-13, mereka adalah: 1. Ummi
Musa (ibunda Nabi Musa), 2. Imroatu fir’aun (istri fir’aun), dan 3. Ukhtihii
(ukhti Musa a.k.a saudara perempuan Musa). Alquran menggambarkan bagaimana
Allah mewahyukan kepada ummi Musa untuk menghanyutkan Nabi Musa ke sungai Nil,
lalu Allah menghiburnya dengan menyampaikan bahwa Nabi Musa akan dikembalikan
kepadanya serta akan diangkat menjadi Rasul. Lalu Ibu Nabi Musa memerintahkan
saudara perempuan Musa untuk mengikuti sampai mana Nabi Musa terbawa arus
sungai dan didapatilah bahwa Nabi Musa dipelihara oleh istri fir’aun. Berbeda
dengan fir’aun, istrinya adalah seorang wanita yang beriman. Istri fir’aun
mencegah fir’aun dari membunuh Nabi Musa, dan ketika Nabi Musa tidak mau
menyusu kepada wanita-wanita lain maka datanglah kakak perempuan Nabi Musa menawarkan
untuk membawa seorang wanita yang dapat menyusui Nabi Musa. Demikianlah
kemudian Allah mengembalikan Nabi Musa kepada ibundanya. Kisah ketiga wanita
ini abadi dalam AlQuran sehingga akan selalu dikenal, diingat, digali hikmahnya
oleh setiap manusia hingga hari kiamat. Ketiganya tak mungkin dilupakan setiap
kali kita membaca tentang kisah Nabi Musa ‘alaihissalam.
Nabi Isa ‘alaihissalam lebih
jelas lagi. Ibunda dan nenek beliau terpatri nama dan sebutannya dalam Quran. Maryam,
ibunda Nabi Isa, Allah sebutkan dengan nama sebenarnya. Bahkan, satu surat
penuh Allah turunkan. Perihal ini, saya pernah dengar dari seorang ustadz di
satu kajian bahwa bila Allah menceritakan kisah seorang hamba dalam AlQuran dan
secara langsung menyebutkan namanya berarti kisah yang sama tidak akan pernah
terulang lagi di dunia. Wallahua’lam.
Kisah ibunda Maryam juga tersebut dalam alQuran meskipun Allah tidak menyebut
beliau dengan nama sebenarnya, melainkan dengan sebutan Imroatu ‘Imron (istri
Imron –Imron adalah ayah Maryam). Dalam Surah Ali Imran (3): 35-36 dikisahkan
tentang ibunda Maryam yang bernadzar kepada Allah untuk menyerahkan anak yang
dilahirkannya ke Baitul Maqdis. Namun, anak yang dilahirkannya ternyata perempuan.
Maka Istri Imron berdoa kepada Allah untuk melindungi Maryam dan anak
keturunannya dari syaitan yang terkutuk. Doa Istri Imron ini dikabulkan oleh
Allah dengan kesucian Maryam dan kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam. Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.
Dalam sirah Rasulullaah shallallaahu
‘alaihi wasallam, kita mengenal lebih banyak lagi wanita hebat. Istri,
putri-putri beliau, para shahabiyah, para syahidah... nama-namanya senantiasa disebut
berulang-ulang sepanjang sejarah manusia.
Terakhir adalah Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Allah pun mengisahkan seorang wanita agar diingat dalam sejarah dan diambil
hikmah sebesar-besarnya bagi siapapun yang hidup setelahnya. Istri Nabi Nuh,
adalah seorang istri yang durhaka kepada Allah dan suaminya. Dalam Surah
At-Tahrim (66): 10 Allah menyebut ‘Imroata Nuh’ (istri Nabi Nuh), yang berada
di bawah pengawasan hamba-Nya yang sholeh (Nabi Nuh) namun ia berkhianat kepada
suaminya. Maka Allah masukkan ia ke dalam neraka. Kisah ini juga akan terus
diulang sepanjang peradaban manusia karena telah abadi Allah ceritakan di
Quran.
Dari kelima kisah ulul azmi ini, lihatlah:
Hajar à Wanita
mulia, ibunda Nabi Isma’il ‘alaihissalam
Sarah à
Wanita mulia, ibunda Nabi Ishaq ‘alaihissalam
+ nenek Nabi Ya’qub ‘alaihissalam + buyut Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Allaahu akbar!!
Ummi Musa à
Wanita mulia, ibunda Nabi Musa ‘alaihissalam
Maryam à
Wanita mulia, ibunda Nabi Isa ‘alaihissalam
Imroatu Imron à
Wanita mulia, ibu dari wanita mulia
Maryam binti Imron
Khadijah bt Khuwailid à
Wanita mulia, istri Rasulullaah Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, ibu dari wanita mulia Fathimah bt
Muhammad
Men sana in
women sini. Di balik pria yang kuat pasti terdapat wanita yang hebat. Lihatlah bagaimana
wanita yang baik akan menghasilkan pula keturunan yang baik-baik.
Dan lihatlah:
Imroata Nuh à
Wanita kafir lagi durhaka, ibu dari laki-laki
durhaka Kan’an bin Nuh
Sebaliknya, di balik sosok pria
durhaka terdapat pula wanita yang durhaka. Wanita yang buruk adalah sumber bagi
lahirnya keturunan-keturunan yang buruk. Na’udzubillaah. Semoga Allah menjaga setiap muslimah dari keburukan-keburukan perangai maupun keturunan.
Alhamdulillaah...
-kos ternyaman sedunia, still in JogjaCity 111112-
23.36 wib