Puasa sejatinya adalah sarana
meningkatkan kualitas diri kita di hadapan Allah Ta’ala. Untuk bisa
meningkatkan kualitas diri dengan puasa, kita butuh ilmunya. Ilmu yang shahih,
bersumber dari Quran dan Hadits Rasulullaah Saw yang shahih pula.
Dalam AlQur’an, puasa disebut
dalam dua bahasa, yaitu Shiyaam dan Shaum. Kata Shiyaam disebutkan sebanyak 8
kali di dalam Qur’an, salah satunya dalam AlBaqarah ayat 183 yang sudah sering
kita dengar dan baca dan hafalkan berulang-ulang.. J Kata Shaum disebutkan 1 kali
dalam Qur’an, yaitu dalam surat Maryam ayat 26:
26. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
26. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
Dalam surat Maryam ayat 26 kata Shauman yang diartikan berpuasa memiliki makna menahan diri dari berbicara dengan manusia lainnya.
Baik kata Shiyaam maupun Shaum
tersusun dari 3 huruf hijaiyah.. yaitu Shad, Wau, dan Mim. Dalam fi’il
madhi-mudhori’ nya menjadi Shooma – Yashuumu. Huruf alif dalam kata Shooma
(fi’il madhi) sebenarnya