Dengan nama Allah..
Doa adalah senjata orang mukmin. Sungguh beruntunglah
orang-orang yang dikaruniai oleh Allah keimanan yang utuh pada-Nya sehingga
hanya Allah-lah yang sennatiasa menjadi tempatnya bergantung dan meminta
pertolongan. Karena keimanan inilah yang akan menjadi kunci bagi terbukanya
kebaikan-kebaikan yang dari doa yang dipanjatkannya kepada Allah Ta’ala.
Kita manusia punya banyaak sekali keinginan. Tak terhingga.
Pingin pinter, pingin sehat selalu, pingin lulus ujian, lulus kuliah, dapet
kerjaan, punya duit banyak, punya rumah, punya pasangan yang soleh-solehah,
punya mobil, punya deposito, pingin punya anak-anak sehat2 lucu2, pingin umrah,
naek haji, menghajikan orang tua mungkin, pingin ke luar negeri, punya kapal
pesiar, punya helikopter, bahkan kalo bisa punya pulau sendiri juga mau dah, dllsb.
Ga ada habisnya keinginan manusia
selama masih hidup di dunia. Bahkan seringkali belum selesai satu keinginan/
impian tertunaikan, udah muncul lagi keinginan yang lain. Tapi meskipun
keinginan kita bejibun (baca: banyak banget), kita masih sering aja lupa sama
Allah yang Maha Mengabulkan setiap impian. Kita berusaha mati-matian –yang sering
kita bilang dengan PD-nya sebagai ikhtiar–. Kita lupa, bahwa sebenarnya ikhtiar
kita yang kita anggap semata2 adalah usaha kita, tidak lain ikhtiar itu pula
adalah karena kasih sayang Allah yang menjadikan kita sehat, panjang umur,
memiliki waktu, tenaga dan pemikiran untuk berikhtiar. Kita lupa untuk
bersyukur atas kesempatan ikhtiar yang Allah berikan, terlebih lagi kita lupa
untuk meminta sama Allah untuk mewujudkan setiap impian kita. Sering kita
kemudian berkelit, “Impian kan ga datang cuma dengan doa?!” Lah. Emang siapa
juga yang bilang kita cuma butuh berdoa? Ya engga lahh.. Allah ga akan mengubah
keadaan suatu kaum sebelum kaum itu mengubah keadaan dirinya sendiri. Tapi
lihat juga firman Allah yang lain dalam Surah Al-Mu'min (40) ayat 60:
60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [1327] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
[1327] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdo'a kepada-Ku.
[1327] Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdo'a kepada-Ku.
Ikhtiar dan doa itu harus seimbang. Ga bisa kita melebihkan
satu dari yang lainnya. Bahkan sesungguhnya, dalam doa-doa yang kita panjatkan
kepada Allah Ta’ala juga ada ikhtiar di dalamnya. Ibaratnya orang yang mau naek
pangkat/ jabatan sibuk cari koneksi kesana kemari ke manusia, ikhtiar kita
mestinya kalo mau naek jabatan adalah sibuk memperbaiki koneksi sama Allah Ta’ala.
Jaga koneksi dengan doa ini sarana nya banyak banget. Dari mulai baca qur’an,
berdoa, sholat tepat waktu, solat dhuha, solat malem, puasa, shodaqoh, birrul
waalidayn, dll. Biar koneksi sama Allah nyambuuung terus.. kayak iklan apaa
gtu.
Doa inilah yang menjadi pembeda orang-orang beriman dengan
yang tidak beriman. Seorang yang tidak beriman kepada Allah hanya
menggantungkan impiannya pada makhluk, pada usahanya sendiri, pada orang lain,
pada uangnya, pada sodaranya, pada bosnya, pada orang tuanya, pada mertuanya,
dllsb. Sedangkan orang beriman hanya menggantungkan impiannya pada Allah Ta’ala.
Ia punya impian setinggi langit, tapi juga memiliki hati yang pasrah dan yakin sedalam-dalamnya
pada setiap kuasa Allah untuk mewujudkan impiannya. Orang-orang seperti ini,
insyaAllah ketika mendapat apa yang diimpikannya tidak akan lupa diri (baca:
sombong, takabbur) dan ketika belum mendapat apa yang diimpikannya ia tidak
akan kecewa.
Segala puji bagi Allah.. :))
Segala puji bagi Allah.. :))
No comments:
Post a Comment